Jumat, 13 Juli 2012
Jam 19.00 berangkat dari
kontrakan, mampir atm ambil “sangu”, naik petepete, masih ngetem sekitar 30
menit di depan MTC (Makassar Trade Center). Sampe di jalan Urip Sumoharjo
sebelum Makodam 7 Wirabuana jalanan macet, jarak 1 km ditempuh hampir 1 jam,
waktu sudah hampir jam 20.30 malah makin parah macetnya, padahal bisku
berangkat jam 21.00 dari agen di jalan Perintis Kemerdekaan depan MToS
(Makassar Town Square). Jarak ke MToS
masih sekitar 1 km lagi. Daripada telat aku putuskan turun di depan Makodam
lanjut jalan kaki. Agak cepat aku berjalan akhirnya 15 menit kemudian sampai juga di agen dengan bermandi keringat. Langsung
ke loket serahkan tiket yang sudah aku pesan seminggu sebelumnya ke petugas
agen, ditulis plat nomor DD7587UA, Metro Permai “High Class” JB 1830 pintu
tengah, non toilet, 28 seat 7 baris kanan kiri, tarif 150 ribu plus air mineral
600 ml.
Sambil nunggu waktu keberangkatan, aku iseng-iseng
inspeksi ke agen Bintang Prima mencari tahu armada Scania manakah yang nanti
akan aku naiki dari Toraja, karena aku juga telah beli tiket Toraja-Makassar
untuk malam berikutnya di agen Makassar, tarif 120 ribu dengan tambahan 5 ribu
karena pesan bukan di kota keberangkatan. Ternyata malam itu yang jalan Toraja
adalah JB Scania ungu livery biola,
K310.
Kembali ke agen Metro, langsung
menuju ke depan bis yang akan aku naiki, ngobrol sebentar dengan kernet,
langsung aku naik ke bis karena akan segera berangkat.
Masuk ke kabin, wow, kursi lebar
“Aldilla” dengan busa tebal plus legrest footrest, lengkap dengan bantal dan
selimut “spongebob”nya, lebar lorong yang cuma sekitar 30 cm membuatku harus
berjalan miring menuju ke kursi no 5,
singgasanaku sampai esok pagi. Di setiap sampul kursi juga dibordir nomor
masing-masing kursi, walaupun di rak atas juga tertempel nomor.
Jam 9 lewat sedikit bis berangkat
dengan penumpang 5 orang menyusuri jalan Perintis Kemerdekaan menuju ke
terminal Daya. Sampai terminal semua penumpang disuruh turun dulu untuk membayar
retribusi 500 rupiah dan masuk ke dalam terminal sementara bis menuju ke
parkiran keberangkatan. Sungguh sebuah kebijakan yang sangat merepotkan.
Begitu bis parkir, aku naik lagi.
Parkir sekitar 30 menit untuk menambah penumpang. Terparkir juga 2 Charisma
Transport, 2 Manggala Trans, 1 Metro Permai. Jam 10 lewat berangkat lagi dengan
tambahan 10 penumpang. Di jalan tambah 2 penumpang yang sudah janjian naik di
tempat yang dilewati. Sampai di depan spbu di dekat bandara kres dengan Litha
& co keberangkatan siang dari toraja, trus bisku berhenti cukup lama. Berturut-turut
diovertake Litha & co “Masterpiece” 1830 toraja, 2 Litha 1525 Mamuju, 2 Manggala
Trans 1830 dan 1626.
Terdengar salah satu kru beberapa kali
menelepon, ngga tahu apa yang dibicarakan karena menggunakan bahasa daerah.
Saat berbicara dengan bahasa Indonesia aku baru mengerti, ternyata ada seorang
penumpang yang tadi ditinggal karena sampai bis berangkat dia tidak datang
terjebak macet katanya, dan rencananya akan diikutkan bis Metro yang berangkat
belakangan. Ternyata penumpang tadi sudah naik PO lain. Akhirnya jalan lagi,
dan ternyata malam itu aku duduk sendiri. Wah lumayan beli 1 tiket dapat 2
kursi lebar, 2 bantal, 2 selimut, sambil menikmati suspensi udara 1830.
Sekitar jam 11, stop lagi di Roti
Maros “Setia Kawan” bersama 1 Gunung Rejeki marco 1525 Palopo dan Alam Indah
MP. Beberapa penumpang turun untuk membeli bekal atau oleh-oleh, aku turun
untuk kencing saja. Di Roti Maros yang lain juga banyak berhenti bis-bis yang
tadi lewat saat bisku berhenti di depan spbu.
Kembali melanjutkan perjalanan,
melintas jalan poros Maros, di depan terlihat Charisma Transport 1521 AP
selempang dulu eks Efi tapi sekarang kondisinya sudah “buluk”, bahkan lampu
belakangnya tidak ada yang menyala sama sekali, kecuali kalo sedang injak rem,
dan nyalakan sign. Beberapa saat mengekor akhirnya Charisma bisa disalip dari
kanan dan bisku mulai melaju kencang sendirian di jalan yang agak sepi dengan
mengover take beberapa truk ekspedisi.
Jam 11.30 masuk wilayah Pangkep,
masih sendirian dan aku rasakan melaju cukup kencang di jalan lurus poros
Pangkep-Barru, tiba-tiba dari sebelah kiri dengan tenangnya Litha & co
“Masterpiece” 1830 JB mengovertake bisku dan langsung ngacir sampai tak
terlihat lagi bokongnya. Karena sepi, jalan halus, plus music nostalgia Pance
dkk maka ngantuklah aku. Kedua footrest aku naikkan, kedua bantal ditata sedemikain rupa, tidur
deh…zzzz..zzzz..zzzz.
Bangun sekitar jam 1.30 sudah masuk wilayah kab. Barru. Mendekati
Parepare bisku mengovertake Litha &co mercy lama tujuan Poso. Masuk
Parepare mengekor Bintang Timur 1626 JB biru tujuan toraja tapi sulit disalip
karena jalan yang sempit. Di sini mulai kres dengan bis malam tujuan Makassar,
diawali dari Litha &co, Pipposs bis 3/4.
Berhenti isi solar bareng dengan Litha&co 1830 yang tadi mengovertake
bisku. Ternyata Litha&co ini bertag
body “Biringkanaya”, sama-sama tujuan toraja. Saat berhenti, lewat Bintang
Marwah 1830 JB tujuan Palopo, Pipposs RS, Litha&co tujuan Poso. Selanjutnya
Litha&co “Biringkanaya” start
duluan.
Di sepanjang poros
Parepare-Sidrap, kres dengan banyak bis, yang berhasil aku identifikasi, 2
Garuda dari Malili, iring-iringan Bintang Timur, Bintang Prima, Alam Indah,
Bintang Martwah, Charisma Transport, Litha&co, Pipposs, semuanya dari
Palopo dan sebuah bis ¾ yang full muatan diatap trayek Manado-Makassar. Sekitar
jam 2 masuk wilayah Sidrap, kres dengan bis-bis dari Toraja, Bintang Prima,
Metro Permai, Manggala Trans, Litha &co. Di spbu pas di pertigaan yang
menjadi titik temu antara kendaraan dari Toraja dan Palopo terlihat rombongan
Litha&co 1830 berhenti, entah ngapain.
Di daerah Rappang,perbatasan
Sidrap dan Enrekang, jalanan lurus tapi agak sempit, di belakang kanan aku
lihat ada lampu Jetbus nyosor dari belakang, ternyata Bintang Prima scania ungu
livery biola mengover take tanpa ampun dan langsung ngacir, padahal waktu
keberangkatan scania ini dan bisku terpaut sekitar 1 jam. Tidak lama sesudahnya
kembali Litha&co “Biringkanaya” juga mengover take bisku dan tampaknya
langsung mengejar si scania tadi. Dan aku pun kembali tertidur…zzz..zzz..zzz.
Terbangun sekitar jam 3 saat lampu kabin dinyalakan dan bis berhenti di rumah
makan kecil pas di belokan, ternyata sudah masuk kab. Enrekang. Ternyata banyak
juga temannya. 5 Bintang Prima (4 JB MB 1525 dan 1 Scania ungu tadi), 2 JB
Manggala Trans 1525 dan 1626, 1 Bintang Timur JB biru 1626, dan lewat juga 1
Manggala Trans JB ungu 1830.
Istirahat sekitar 20 menit, ganti
sopir, dan ganti kernet. Sopir dan kernet yang tadi berpasangan sejak dari
Makassar istirahat di belakang, digantikan sopir dan kernet yang dari Makassar
istirahat di belakang. Dari sini mulai naik gunung, jalanan berkelok dan gelap.
Melewati rumah makan “Panorama Jaya” di puncak Enrekang, terlihat 4 unit 1830,
masing-masing 3 Litha&co Masterpiece dan 1 Manggala Trans sedang istirahat.
Aku kembali melanjutkan tidur..zzz..zzz..zzz.
Terbangun sudah jam 04.30 saat
masuk di pintu gerbang “Selamat Datang di Tana Toraja”. Bis berhenti menurunkan
2 penumpang, di over take Manggala Trans marco 1525 dan Metro Permai marco MP
1525 juga, selanjutnya bisku berjalan beriringan dengan kedua bis tersebut
melewati jalanan berkelok di Tana Toraja. Jam 05.30 masuk Makale, ibukota Tana
Toraja, jam 06.30 perjalananku finish di depan perwakilan Metro Permai di
Rantepao, turun langsung cari penginapan untuk transit 1 hari ini.
No comments:
Post a Comment